Rintik hujan mengguyur bumi
Yang sempat bergoyang dan membelah
Mengejar kita dalam dinding waktu
Berlomba beradu nasib akan diri sendiri
Rintik hujan tangisan langit
Ratapi lelayu yang menjamur
Iringi tangis kegetiran
Membelah kesunyian
Bagai pohon, membeku tubuhmu
Rintik hujan mambasahi tanah
Mengalirkan bau amis yang menusuk
Bercampur air mata, menyatu
Dalam kesedihan dan harapan
Rintik hujan dalam kegelapan
Menambah dingin dalam cengkraman malam
Tetes demi tetes seiring detak jantung
Yang rindu akan kegagahan raja siang
Nyanyian jawa terdengar di radio
Melantunkan dendang syahdu
Mengalir mengikuti hembusan angin
Diringi gamelan yang mengalir dengan tenang
Rintik hujan menelan penjaga malam
Bangunkan prajurit-prajurit kecil
Yang bernyanyi mengisi sunyi
Bercampur dalam kegelisahan
Rintik hujan mengguyur bumi
Rintik hujan tangisan langit
Rintik hujan mambasahi tanah
ntik hujan dalam kegelapan
Rintik hujan menelan penjaga malam
Sembunyikan kata impian
Roda waktu terasa terhenti
Kegelisahan,
kesunyian yang mencekam,
harapan,
menyatu rindukan impian yang koma
Jogja, 28 05 06
hanya kematian yang tak memiliki mimpi,karena berawal dari mimpi ku melangkah tak pernah berakhir untuk belajar,ketika nafas terampas disanalah akhir pembelajaran
Selasa, April 07, 2009
RINTIK HUJAN
Label:
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar