Aku tahu matahari terus berputar
mengelilingi sang waktu
Sejarah-sejarah terus berjalan
menempel pada dinding waktu
Tak bisa, kita melucutinya
hanya memandang
Desiran angin
menembus pori
Membawa darah, menelusuri tubuh
Ambisi bercampur mimpi
memacu semangat tuk terus melangkah
Dengan ideologi kita melangkah
didampingi realita yang terus terpampang
Setiap langkah kita,
kain kafan terus membayangi
Kurindukan sebuah rindu
rindu akan kebenaran
yang berdampingan dengan fatamorgana
tuk hancurkan kegelisahan
yang terus hidup dalam kehidupan
terhirup desirannya
hanya kematian yang tak memiliki mimpi,karena berawal dari mimpi ku melangkah tak pernah berakhir untuk belajar,ketika nafas terampas disanalah akhir pembelajaran
Rabu, April 01, 2009
Kurindu IA
Label:
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar