Engkau berlari kecil
Seiring mesin-mesin itu berhenti
Hitam kulitmu, yang belum tentu dengan jiwamu
Terpanggang terik raja siang
Kulitmu berselimut asap knalpot
Tertutup debu-debu jalanan
Bernyanyi diiringi derungan knalpot
Nyanyianmu, jeritan jiwa
Derungan knalpot tlah menyembunyikan
Merdunya suaramu
Asap menghalangi bayangmu
Engkau adalah matahariku
Matahari yang terhalang gunung
Tertutup awan yang tak hendak pergi
Tangan siapa yang bisa menyingkapnya
Aku?, kamu?, kita?, kalian?, ……
Kau tak tersentuh oleh tangan keadilan
hanya kematian yang tak memiliki mimpi,karena berawal dari mimpi ku melangkah tak pernah berakhir untuk belajar,ketika nafas terampas disanalah akhir pembelajaran
Kamis, April 30, 2009
DEBU JALAN
Rabu, April 29, 2009
Permainan dan Nyanyian Anak Jawa Barat(Sunda)
Kita banyak mengenal permainan dan nyanyian yang sering dikumandangkan jaman dulu khususnya di daerah jawa barat, namun di akhir tahun 90-an nyanyian dan permainan ini telah hilang termakan oleh pesatnya perkembangan jaman, dimana kita belum siap menerima hal-hal baru yang terkirim dari entah dunia mana. dan kita pun banyak kehilangan jiwa kehidupan. ada satu pepatah atau entah apa itu namanya "bagaimana kita akan maju jikalau kita tidak tahu dari mana dan bagaimana budaya kita" dan mungkin kata-kata ini yang cocok untuk saat ini. karena kita hanya mengenal kulit kacang tanpa mengetahui isinya.yang akhirnya banyak diantara kita ketika sudah masuk usia dewasa, kita baru sibuk dengan pencarian jati diri. jadi kapan sebenarnya kita akan dewasa ? apakah makna dewasa adalah saat-saat kita bingung dan pusing dalam pencarian jati diri???
1. Ambila-ambilan
Ambil-ambilan turuktuk hayam samantu
saha nu di ambil
kami mah budak pahatu
purah nutu purah ngejo
purah ngasakan baligo
purah tunggu bale gede
nyerieun sukuna kacugak ku kaliage
aya ubarna urat gunting sampurage
tiguling nyocolan dage.
2.Cingciripit
Cingciripit
tulang bajing kacapit
kacapit ku bulu pare
bulu pare seuseukeutna
jol Pa Dalang
mawa wayang jrek-jrek nong.....
3.Lalandakan
Landak landak sonari
kop cau kop tiwu
hakaneun sia janari
bekel miang ka batawi
kop jurig jarian
kop jurig tangkod
kop jurig pacilingan
kop jurig onom......
4.Oray-orayan
Oray orayan
luar leor mapay sawah
tong ka sawah
parena keur sedeng beukah
Oray-orayan
laur leor mapay leuwi
tang ka leuwi
di leuwi loba nu mandi
Oray-orayan
oray naon, orya bungka, bungka naon, bungka laut
laut naon, laut dipa, dipa naon,...dipandeuriiiii...
Selasa, April 28, 2009
KOSONG
Bungkamlah segala keresahan
Sebarkan fatamorgana
Kurangkul tiang-tiang impian
Tersentuh awan-awan yang indah
Burung-burung hinggap diatasnya
Semerbak bunga mewangi
Menebarkan bulu-bulu hidung
Menghiasi tiang-tiang yang kokoh
Menyatu dalam fragmen kehidupan
Bingkainya terukir dengan indah
Penuh dengan liku yang rumit
Artistik pikirku …….
Senin, April 27, 2009
MERINDU “RINDU”
Kau rangkul jiwaku, tapi…..
Tanganku selalu menepisnya
Kuciptakan fatamorgana
Hanya untukku….
Dan terus slalu tersenyum
Daun tlah kehilangan hijaunya
Mata air tlah ditinggal sumbernya
Kuciptakan manik-manik kegelapan
Hanya dari balik jendela
Kutatap matahari, atau
Tetesan air hujan
……..
Kurangkul “ingin” rangkulan
Kamis, April 23, 2009
Harapan- KUASA
Dinding waktu terasa runtuh
Berlari bermandikan peluh
Bergoyang penuh dengan kegetiran
Kau tampakkan kuku-kukuMu
Tanpa pernah mengada
Tapi slalu ada, yang slalu terlupakan
Tanpa mengenal dendam
Tangis histeris melengking di ujung langit
Menusuk sanubari
Menghancurkan gendang telinga
Barat, timur, utara, selatan
Hanyalah milik-Mu
Semua tanpa ujung dan kepastian
Kupeluk erat pohon yang berdiri kokoh
Sanubariku tlah tertutup
Buta akan kebenaran
Yang sudah jelas tampak
Kau getarkan tanah ini
Agar kami kembali, tengadah ke tempatMu, dan
Bersujud di hadapanMu
Jogja, 27 05 06
Senin, April 20, 2009
BADUTKU BERATRAKSI
Kau letakkan budaya tradisi di atas punggung kami
Tersentuh dalam ketiadaan
Kami tidak bisa melihatnya
Kami berjalan menapaki bebatuan yang terjal dan menanjak
Ingin kulempar bingkisan yang bau dan lusuh ini ke tepian jurang
Tapi, bambu runcing siap menikam jantungku
Wahai Engkau cahaya kebenaran
Singkapkan badut-badut dari kebudayaan
Hapuskan budaya-budaya badut
Sebarkan dan tancapkan akar-akar Mu
Kedalam sanubari kami
Akar-akar tradisi
Alirkan sari-sarimu
Kedalam darah kami
Sari-sari kejujuran
Agar kami berdiri tegak
Menyongsong hari esok tak hilang arah
Rabu, April 15, 2009
SEJARAH KOTA KELAHIRAN PEJUANG KEADILAN
Sejarah Singkat Kabupaten Majalengka
Kerajaan Hindu Terakhir di Majalengka
Sekitar tahun 1480 (pertengahan abad XV) Mesehi, di Desa Sindangkasih 3 Km dari Kta Majalengka ke Selatan, bersemayam Ratu bernama Nyi Rambut Kasih keturunan Prabu Sliliwangi yang masih teguh memeluk Agama Hindu.
Ratu masih bersaudara dengan Rarasantang, Kiansantang dan Walangsungsang, kesemuanya telah masuk Agama Islam.
Adanya Ratu di daerah Majalengka adalah bermula untuk menemui saudaranya di daerah Talaga bernama Raden Munding Sariageng suami dari Ratu Mayang Karuna yang waktu itu memerintah di Talaga.
Di perbatasan Majalengka - Talaga, Ratu mendengar bahwa di darah tersebut sudah masuk Islam. Sehingga mengurungkan maksudnya dan menetaplah Ratu tersebut di Sindangkasih, dengan daerahnya meliputi Sindangkasih, Kulur, Kawunghilir, Cieurih, Cicenang, Cigasong, Babakanjawa, Munjul dan Cijati.
Pemerintahannya sangat baik terutama masalah pertanian yang beliau perhatikan dan juga pengairan dari Beledug-Cicurug-Munjul dibuatnya secara teratur. Kira-kira tahun 1485 putera Raden Rangga Mantri yang bernama Dalem Panungtung diperintahkan menjadi Dalem di Majalengka, yang mana membawa akibat pemerintahan Nyi Rambut Kasih terjepit oleh pengaruh Agama Islam.
Kemudian lagi pada tahun 1489 utusan Cirebon, Pangeran Muhammad dan istrinya Siti Armilah atau Gedeng Badori diperintahkan untuk mendatangi Nyi Rambut Kasih dengan maksud agar Ratu maupun Kerajaan Sindangkasih masuk Islam dan Kerajaan Sindangkasih masuk kawasan ke Kesultanan Cirebon. Nyi Rambut Kasih menolak sehingga timbul pertempuran antara pasukan Sindangkasih dengan pasukan Kesultanan Cirebon. Kerajaan Sindangkasih menyerah dan masuk Islam, sedangkan Nyi Rambut Kasih tetap memeluk agama Hindu.
Mulai saat inilah ada Candra Sangkala Sindangkasih Sugih Mukti - tahun 1490.
ABAD XVI AGAMA ISLAM MASUK DAERAH MAJALENGKA
Daerah-daerah yang masuk Daerah Kesultanan Cirebon, dan telah semuanya memeluk Agama Islam adalah Pemerintahan Talaga, Maja, Majalengka. Penyebaran Agama Islam di daerah Majalengka terutama didahului dengan masuknya para Bupati kepada agama itu. Kemudian dibantu oleh penyebar-penyebar lain antaranya : Dalem Sukahurang atau Syech Abdul Jalil dan Dalem Panuntun, semua di Maja; Pangeran Suwarga di Talaga dan yang lainnya Pangeran Muhammad, Siti Armilah, Nyai Mas Lintangsari, Wiranggalaksana, Salamuddin, Puteran Eyang Tirta, Nursalim, RH Brawinata, Ibrahim, Pangeran Karawelang, Pangeran Jakarta, Sunan Rachmat di Bantarujeg dan masih banyak lagi.
Tahun 1650 Majalengka masuk pengaruh Mataram karena Cirebon telah menjadi kekuasaan Mataram. Waktu itu Cirebon dipegang oleh Panembahan Ratu II atau Sunan Girilaya.
PENGARUH SULTAN AGUNG MATARAM ABAD XVII
Tahun 1628 Tumenggung Bahureksa diperintahkan oleh Sultan Agung untuk menyerang Batavia, dengan bantuan pasukan-pasukan dari daerah-daerah manapun masalah logistiknya, juga pendirian loji-loji sebagai persediaan loistiknya di daerah Majalengka Utara, loji-loji banyak didirikan di Jatiwangi, Jatitujuh dan Ligung.
Mataram berpengaruh besar terhadap Majalengka, dimana banyak orang Mataram yang tidak sempat kembali ke tempat asalnya dan menetap di Majalengka.
Abad ke-XVII merupakan juga bagian dari pada peristiwa pertempuran Rangga Gempol yang berusaha membendung pasukan Mataram ke wilayah Priangan. Hal ini perlu diketahui bahwa wilayah Priangan akan diserahkan kepada V.O.C. (tahun 1677). Pasukan Rangga Gempol mundur ke Indramayu dan Majalengka.
Hubungan sejarah Sumedang yang menyatakan bahwa Geusan Ulun merupakan penurun para bupati Sumedang. Majalengka waktu itu masuk kekuasaan Sunan Girilaya, konon menyerahkan daerah Majalengka kepada Sunan tersebut sebagai pengganti Putri Harisbaya yang dibawa lari dari Keraton Cirebon ke Sumedang. Tahun 1684 Cirebon diserahkan Mataram kepada V.O.C. maka otomatis Majalengka masuk daerah V.O.C.
MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN PENGHAPUSAN KEKUASAAN BUPATI ABAD XVIII
Tahun 1705, seluruh Jawa Barat masuk kekuasaan Hindia Belanda, pada tahun 1706 pemerintah kolonial menetapkan Pangeran Aria Cirebon sebagai seorang Gubernur untuk seluruh Priangan. Olehnya para bupati diberi wewenang untuk mengambil pajak dari rakyat, termasuk Majalengka bagi kepentingan upeti kepada pemerintah Belanda.
Paksaan penanaman kopi di daerah Maja, Rajagaluh dan Lemahsugih mengakibatkan banyak rakyat yang jatuh kelaparan.
MAJALENGKA PADA ABAD XIX
Tidak saja tanam paksa kopi, Pemerintah Hindia Belanda pun memaksa rakyat untuk menanam lada, tebu dan tanaman lain yang laku di pasaran Eropa. Hal ini semakin menambah berat beban rakyat sehingga kesengsaraan dan kelaparan terjadi di mana-man.
Tahun 1805 terjadi pemberontakan oleh Bagus Rangin dari Bantarjati menentang Belanda. pertempuran pun pecah dengan sengitnya di daerah Pangumbahan.
Pasukan Bagus Rangin yang berkekuatan ± 10.000 orang kalah dan terpaksa mengakui keunggulan Belanda. Tanggal 12 Juli 1812 Bagus Rangin menerima hukuman penggal kepala di kali Cimanuk dekat Karangsambung, sekarang beliau dinobatkan sebagai pahlawan. Waktu itu pada masa pemerintahan Gubernur Hindia Belanda Henrick Wiesel (1804-1808) dan dilanjutkan oleh herman Willem Daendels (1808-1811) kemudian oleh Thomas ST Raffles (1811-1816).
PEMERINTAHAN BARU DI MAJALENGKA
Dengan bisluit Gubernur Jendral tanggal 5 Januari tahun 1819 berdirilah Keresidenan Cirebon dengan Kabupaten Cirebon, Raja Cola, Bangawan Wetan, Maja dan Kuningan. Selanjutnya Kabupaten Maja atau Kabupaten Sindangkasih menjadi Kabupaten Majalengka.
Kabupaten Majalengka sejak tahun 1819 sampai sekarang telah mengalami 22 kali masa pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati/Kepala Daeah.
Geografis
Kabupaten Majalengka terletak antara 108¡61′108¡48′ Bujur Timur dan 6¡14′-7¡24′ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Barat Kabupaten Sumedang
o Sebelah Timur Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon
o Sebelah Utara Kabupaten Indramayu
o Sebelah Selatan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya
* Luas wilayah Kabupaten Majalengka : 1.204,24 Km² (120,424 ha) atau 2,71% dari luas wilayah Propinsi Jawa Barat.
* Wilayah Administrasi Kabupaten Majalengka terdiri atas 23 Kecamatan yang terbagi dalam 13 Kelurahan dan 317 Desa.
* Jarak dari ibu kota Kabupaten Majalengka (kota Majalengka) ke ibu kota Propinsi Jawa Barat (kota Bandung) sekitar 110 Km dengan waktu tempuh 2-3 jam, dan jarak ke ibu kota negara (kota Jakarta) sekitar 300 Km dengan waktu tempuh perjalanan 5-6 jam.
Visi
Visi filosofis Kabupaten Majalengka adalah “terwujudnya masyarakat Sindangkasih Sugih Mukti Bagja Raharja”.
Selasa, April 14, 2009
Love vs Like
Hari ini aku baca bulletin board dari Mbak Mim. Tentang Love & Like (wah pas bgt topikna). Begini,
Pacaran itu suatu hal yang mengesankan dan harus dipertahankan jika memang udah sepadan.
Seperti kata kata berikut, Cinta tak pernah akan begitu indah, jika tanpa persahabatan.
yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya adalah irreversible.
Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat.
Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya dalam kapasitas yang
sama.
Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang. Begitu juga dalam kasus kamu yang mencari, dan yang lain akan menanti. Jangan pernah takut untuk jatuh cinta. Mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan kamu sakit dan menderita.
Tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis. jauh lebih pedih karena saat itu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi.
Cinta itu sebuah jalan. Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen.
Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja.
Cinta tak harus berakhir bahagia, karena cinta tidak harus berakhir Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran melainkan dari HATI.
Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai,melainkan investasi.
Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan. Karena jika kamu mengharap kebahagiaan,kamu bukan mencintai melainkan memanfaatkan.
Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna itu.
Bagaimana aku akan berkata "SELAMAT TINGGAL " kepada seseorang yang tidak pernah aku miliki ??
Kenapa tetes air mata jatuh demi seseorang yang tidak pernah menjadi kepunyaanku ??
Kenapa aku merindukan seseorang yang tidak pernah bersamaku dan kubertanya, kenapa aku mencintai seseorang yang cintanya tidak pernah untukku ??
Sangat sulit bagi dua orang yang mencintai satu sama lain ketika mereka tinggal dalam dua dunia yang berbeda. Tapi ketika kedua dunia ini melebur dan menjadi satu, itulah yang disebut KEAJAIBAN !!
Jangan mencintai seseorang seperti bunga karena bunga mati kala musim berganti, Cintailah mereka seperti angin, sebab angin bertiup selamanya.
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan2 kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.
"Dream can change, but Love is forever"
LoVe Or LiKe ???
Don't EVER leave the one you love for the one you like because the one you like will leave you for the one they love.
tonight your true love will realize how much they love you. between 1 & 4 in the afternoon, tomorrow the shock of your life will occur.
Thanks to Mbak Mim yg udah menulis (ato memfoward?) bulletin itu. I'm just foward it in differ way.
To the one I love, I would NEVER EVER leave you. Because I do love you. As a matter a fact you don't.. or haven't.
Senin, April 13, 2009
Bupati Majalengka
1. RT. Dendranegara 1819 - 1848
2. RAA. Kartadiningrat 1848 - 1857
3. RAA. Bahudenda 1857 - 1863
4. RAA. Supradningrat 1863 - 1883
5. RAA. Supriadipraja 1883 - 1885
6. RMA. Supraadiningrat 1885 - 1902
7. RA. Sastrabahu 1902 - 1922
8. RMA. Suriatanudibrata 1922 - 1944
9. RA. Umar Said 1944 - 1945
10. R. Enoch 1945 - 1947
11. R.H. Hamid 1947 - 1948
12. R. Sulaeman Nata Amijaya 1948 - 1949
13. M. Chavil 1949
14. RM. Nuratmadibrata 1949 - 1957
15. H. Aziz Halim 1957 - 1960
16. H. RA. Sutisna 1960 - 1966
17. R. Saleh Sediana 1966 - 1978
18. H. Moch. S. Paindra 1978 - 1983
19. H. RE. Djaelani, SH. 1983 - 1988
20. Drs. H. Moch. Djufri Pringadi 1988 - 1993
21. Drs. H. Adam Hidayat, SH., M.Si 1993 - 1998
22. Hj. Tutty Hayati Anwar, SH., M.Si 1998 – 2008
23. H.Sutrisno 2008 - kiwari
Selasa, April 07, 2009
RINTIK HUJAN
Rintik hujan mengguyur bumi
Yang sempat bergoyang dan membelah
Mengejar kita dalam dinding waktu
Berlomba beradu nasib akan diri sendiri
Rintik hujan tangisan langit
Ratapi lelayu yang menjamur
Iringi tangis kegetiran
Membelah kesunyian
Bagai pohon, membeku tubuhmu
Rintik hujan mambasahi tanah
Mengalirkan bau amis yang menusuk
Bercampur air mata, menyatu
Dalam kesedihan dan harapan
Rintik hujan dalam kegelapan
Menambah dingin dalam cengkraman malam
Tetes demi tetes seiring detak jantung
Yang rindu akan kegagahan raja siang
Nyanyian jawa terdengar di radio
Melantunkan dendang syahdu
Mengalir mengikuti hembusan angin
Diringi gamelan yang mengalir dengan tenang
Rintik hujan menelan penjaga malam
Bangunkan prajurit-prajurit kecil
Yang bernyanyi mengisi sunyi
Bercampur dalam kegelisahan
Rintik hujan mengguyur bumi
Rintik hujan tangisan langit
Rintik hujan mambasahi tanah
ntik hujan dalam kegelapan
Rintik hujan menelan penjaga malam
Sembunyikan kata impian
Roda waktu terasa terhenti
Kegelisahan,
kesunyian yang mencekam,
harapan,
menyatu rindukan impian yang koma
Jogja, 28 05 06
Senin, April 06, 2009
MUSAFIR
Wahai musafir
Pabila informasi datang dari orang fasik
Periksalah dengan seksama
agar kamu tidak menyesal berkepanjangan
Dengan kelalaianmu
orang lain celaka karenanya
Mereka padamkan cahaya Illahi
Dengan memutar balikkan fakta
Propaganda yang bukan-bukan
Bagaikan meniup mentari, atau
menutup cahayanya
dengan telapak tangan, tapi
Kebenaran akan tetap menyalakan cahaya itu
Walau mereka membencinya
Wahai musafir
Perjalananmu masih panjang
Menelusuri jejak kebenaran
Kebenaran ditangan kanan, kain kafan ditangan kiri
Berjalan diantara dua kutub yang berbeda
Antara idiologi yang kau miliki
Dan realisme yang kau hadapi
Wahai musafir
Tempat tujuanmu masih jauh
Liku-liku jalan yang harus kau lewati
Pangkalan tempat bertolak telah tiada
Tepian belum juga tampak
Semakin jauh kau melangkah
Semakin nyaring pekik derita
Semakin jauh kau melangkah
Semakin terdengar pekik duka
Namun….
Kau tak pernah mengeluh, … menyesal, …. putus asa, …..
Wahai musafir
Disini kau berdiri
Tiada tangis, … senyum, … tawa, ….
Tiada sapa terucap
Darimana kau datang
Kan kemana kau pergi
Bahagialah engkau yang terasing
Melangkah mencari kebenaran
Bahagialah orang yang menyertaimu
Berkelana mencari cahaya langit
Jogja, 31 03 06
Kamis, April 02, 2009
Dalam Keterbatasan
Pertama kali ku lihat cahaya mentari yang hendak sembunyi di balik malam pada tanggal 1 februari 2009,aku hanya miliki 3.2 kg dengan panjang 52 cm.pemasok tenaga kehidupan melilit di leherku.
Sebelumnya ku berontak tuk membuka batas dengan perjuangan yang panjang selama dua hari dua malam, hendak ku dilarikan ke puskesmas, namun ku ditolaknya karena telah terjadi kebocoran pada diinding pembatas, hingga ku di rekomendasikan tuk pergi ke astana anyar. Namun setelah di cek,ternyata itu bukanlah kebocoran, hanya salah satu tahapan dalam usaha pemberontakanku, di suruhlah aku tuk pulang ke rumah.
Pemberontakanku tak berujung disana, aku terus berusaha tuk pecahkan dinding pembatas itu.
Ketika ku dengar adzan shubuh memanggil manusia tuk bersujud pada SANG KHALIK, kembali ku dibawa ke rumah orang yang selama ini turut membantu pemberontakanku, namun dia tak ada dan ku temui adiknya yang juga siap membantu pemberontakan ini, hingga siang usaha pemberontakan dengan menghancurkan dinding pembatas ini belum terlihat hasil yang signifikan, kembali ku di rekomendasikan ke ujung berung untuk dilakukan pemberontakan dengan paksa tanpa melalui jalan yang sudah sedikit luluh. Semua alat dan orang-orang ahli telah bersiap untuk melakukan usaha pemberontakan dengan paksa ini. Namun atas ijin-Nya aku tak jadi melalui jalan pemaksaan, namun usaha pemberontakanku berhasil dengan hancurnya dinding pembatas
Setelah ku lihat cahaya mentari ku menangis sejadi-jadi, namun ku heran dengan orang sekelilingku mereka semua tertawa haru dan ku cium bau amis yang menyengat, dan terlihat bayangan sesosok manusia yang terbaring seolah kelelahan dengan di kelilingi baju putih dan bau amis di tubuhnya.
Kurasakan ketidaknyamanan yang membuat aku terpisah dengannya setelah sekian lama aku bersamanya, hingga kami pun terpaksa pergi tanpa ijin sang ahli.
Entah nikmat yang keberapa lagi, ada seorang kerabat yang sanggup menampung pelarian kami sebelum kami kembali ke rumah asal.selama seminggu kami di rumah kerabat. Dan mandi pertamaku pun terjadi disana,ku sentuh air yang hangat namun kehangatan itu hanya sementara setelah suhu dari hujan menyentuh tubuhku, hingga kumeraskan dingin yang menjadi hingga ku menggigil
Dia yang kemarin terbaring terus menemaniku dan menjagaku di temani sesosok laki-laki yang terus membantunya tanpa pamrih dan terus memastikan kondisiku baik-baik saja.
7 februari 09, suatu benda yang tajam telah masuk di pahaku dengan mengalirkan suatu cairan yang konon katanya membantuku dalam menjalani kehidupan ini, namun yang kurasakan saat itu adalah sakit yang tak tertahan. Semula 3.2 sekarang Alhamdulillah bertambah menjadi 3.3
“NISCALA DANADYAKSA ELKHIYAR” telah dipersiapkan sebagai penghormatan kepada sesepuh/pahlawan kerajaan yang telah mengharumkan kejayaannya dalam kerajaan PASUNDAN. Dengan harapan jiwa kepemimpinannya hadir dalam jiwaku, namun ada beberapa orang dan hampir kebanyakan menolak label tersebut, di takutkan bukan hanya jiwa kepemimpinannya yang terbawa namun seluruh kehidupan sang sesepuh ikut terbawa dalam kehidupanku, konon katanya aliran darahnya memang ada dan hadir dalam tubuhku.
Esok hari ku mulai pulang ke rumah asal setelah seminggu kami menumpang di rumah kerabat, aku di sambut oleh warga sekitar yang menanti-nanti kedatanganku. Sore hari, bekas potongan pemasok tenaga kehidupan terputuslah dari atas perutku, entah itu tanda kebesaran-Nya yang keberapa yang terjadi dalam kehidupan ini.
10 februari 09 pertama kalinya ku meneteskan air mata yang sudah lama kuharapkan keluar dari mataku, antara sesosok yang terbaring kemarin-kemarin dan yang menemaninya sedang terjadi perdebatan yang cukup panjang. Mereka mendebatkan tuk mencari pengganti “NISCALA DANADYAKSA ELKHIYAR” dan akhirnya ditemukan dengan pengganti “GHANIM AHFADZ ELKHIYAR”
12 februari 09, pada malam hari setelah shalat isya kami di jemput oleh beberapa orang tuk pergi ke suatu tempat yang konon katanya disanalah asal mula sesepuh kami hidup. 4 jam perjalanan kami tempuh di waktu malam. Perjalanan pertamaku dilakukan pada waktu malam jumat,ku rasakan suara-suara dzikir yang berkumandang di sekelilingku, subhanallah, segala puji-pujian tersembahkan untuk SANG KHALIK, kembali ku menangis tuk ikut menyuarakan segala pujian itu. Setelah sampai di tempat tujuan, kami pun di sambut dengan keceriaan dan keterharuan mereka yang menunggu kedatanganku, aku pun cukup terharu dengan penyambutan itu, namun angin yang masuk ke tubuhku membuat aku tak nyaman setelah melakukan perjalanan panjang di malam hari.
Sekarang 21 februari 09, kembali ku bertambah semula 3.3 sekarang 4.3, pun benda tajam kembali masuk ke tubuhku dengan menghantarkan cairan lagi, ku teriakan sakit dalam tangisku. Kulihat 2 ekor kambing yang gagah berani tampak di depanku, dan akan dipersembahkan sebagai upacara penyambutanku nanti.sebelum acara itu dilakukan aku didandani layaknya orang besar yang akan di sambut dalam acara ini. Kembali ku dengar puji-pujian kepada SANG KHALIK , aku diam mendengarkan dengan seksama puji-pujian itu, ku ikuti dalam hatiku. Besoknya kembali ku melakukan perjalan ke kaki gunung ciremai tuk menengok salah satu sesepuhku yang sakit stroke.
Penutup kepalaku di rampas dan digunduli, hingga ku menangis sejadi-jadi pada 26 februari 09.
Ku mulai selalu meminta orang di sekitarku tuk mengobrol panjang lebar, dan aku pun melemparkan suara kepadanya entah itu suara senang ataupun sedih. Dan mulai ku genggam segala benda yang ada di dekatku.
Setelah lari kesana-kemari, akhirnya aku kembali pulang ke rumahku, dan akan menjalani kehidupan yang seperti biasanya. Di mulai saat ini 8 maret 09.
Dalam keterbatasan ini, aku yakin kekuatan-Nya akan selalu hadir temani hidupku, mimpi yang terus tertanam akan rasuki tubuhku tuk melangkah dan menggapainya. Keterbatasan bukanlah suatu penghalang tuk lenyapkan segala mimpiku, namun sebagai roh kekuatan tuk menggapai mimpiku
Rabu, April 01, 2009
Kurindu IA
Aku tahu matahari terus berputar
mengelilingi sang waktu
Sejarah-sejarah terus berjalan
menempel pada dinding waktu
Tak bisa, kita melucutinya
hanya memandang
Desiran angin
menembus pori
Membawa darah, menelusuri tubuh
Ambisi bercampur mimpi
memacu semangat tuk terus melangkah
Dengan ideologi kita melangkah
didampingi realita yang terus terpampang
Setiap langkah kita,
kain kafan terus membayangi
Kurindukan sebuah rindu
rindu akan kebenaran
yang berdampingan dengan fatamorgana
tuk hancurkan kegelisahan
yang terus hidup dalam kehidupan
terhirup desirannya
Mengapa Kita Sekolah
Bersekolah menyisakan kenangan buat kita semua yang pernah mangalaminya. Setidaknya, itulah salah satu sisi kehidupan yang kita singgahi hingga usia sekarang ini. Ada yang menyenangkan, ada pula yang menyedihkan, bikin sebel, dan tak sedikit bagian-bagian yang kita jalani di sekolah mempengaruhi pola berpikir kita hari ini. Tapi, pernahkah muncul pertanyaan: Mengapa kita bersekolah, dan apa yang kita nikmati dari sekolah?
Hari ini saya menyempatkan diri untuk mensurvey satu sekolah Islam di kawasan Jatinangor. Setidaknya, di usia si sulung yang sudah mencapai 6,5 tahun, saya berharap sudah punya keputusan yang jelas, apakah ia akan homeschooling saja ataukah diperkenalkan dunia sekolah formal.
Saya tidak bisa bilang bahwa pendidikan anak diwakili oleh istilah sekolah, baik sekolah rumah ataupun sekolah formal. Menurut saya, pendidikan mencakup keseluruhan proses hidup seorang manusia, baik di rumah maupun di lingkungan luar rumahnya. Seandainya pun seorang anak bersekolah formal, maka itu hanyalah bagian dari dunia di luar rumahnya, tak beda dengan kursus atau apapun kegiatan yang bisa menambah pengetahuan dan skill.
Oleh karena itulah, saya berencana mensurvey beberapa sekolah, yang sekiranya ada yang cocok untuk anak saya berkiprah, berkegiatan, dan menambah skill-nya, saya pun tak keberatan menanggalkan status homeschooler buat anak saya. Tak dapat dipungkiri, ada sesuatu yang tidak dapat tumbuh maksimal dalam diri anak saya jika saya memaksanakan diri menjalankan homeschooling, sementara dia ingin tumbuh bersama sekelompok teman atau lingkungan yang mengeksplorasi pertemanan.
Bagaimana dengan homeschooling?
Tak ada model pembelajaran yang sempurna tanpa kelemahan. Homeschooling, dalam definisi originalnya (yang tidak dilembagakan, tidak dikomersilkan) sesungguhnya memiliki banyak kelebihan dari sisi subjektif anak. Artinya, dengan homeschooling anak-anak bisa diarahkan pada hal-hal yang benar-benar ia sukai, orang tua bisa memilihkan materi ajar yang cocok, dan anak-anak juga sekaligus bisa didorong untuk menyukai banyak hal tanpa batasan kurikulum sebagaimana sekolah formal.
Banyak keluarga mampu menyiasati kurangnya intensitas bergaul dengan teman sebaya dengan memasukkannya ke lembaga kursus atau mengadakan acara bersama dengan keluarga homeschooling yang lain.
Nah! Buat saya sekarang, homeschooling ataukah sekolah formal bukanlah kata terakhir untuk merepresentasikan pendidikan anak-anak kami. Di mana pun, dengan cara apapun, andai tujuan kita melakukannya murni untuk kebaikan anak-anak kita, pendidikan dengan model apapun hanyalah sebuah alat untuk membuat mereka berkualitas sebagai manusia.(http://pendidikan-rumah.blogspot.com/2009/03/mengapa-kita-sekolah.html)